Sudah susah payah menulis artikel di blog tapi belum bisa muncul juga di mesin pencari. Sudah berjuang berburu backlink tapi belum juga masuk page 1? Mungkin permasalahannya ada di SEO on-page halaman web Anda.
Untuk yang belum paham, saya jelaskan sedikit mengenai SEO on-page. Secara umum, #SEO dibagi menjadi dua, yaitu on-page dan off-page. SEO off-page berarti kita mengoptimasi di luar website kita sendiri misalnya dengan mencari backlink.
SEO on-page adalah kebalikan dari off-page, kita mengoptimasi dari dalam website kita sendiri. Banyak orang sering melupakan faktor SEO on-page blog. Akibatnya berapapun link yang dibangun, websitenya belum juga masuk page #1 Google.
Untuk Anda yang mengalami hal ini, silahkan periksa kembali artikel-artikel di blog Anda berdasarkan 7 daftar berikut ini.
1. Judul Halaman dan Judul Artikel
Judul halaman merupakan salah satu kunci utama dari SEO on-page. Biasanya ketika kita melakukan search di Google, judul halaman ditampilkan dengan ukuran besar berwarna biru. Ini menunjukkan pentingnya judul halaman.
Biasanya judul halaman sama dengan judul artikel. Tapi bagi pengguna WordPress, judul halaman dengan judul artikel bisa dibedakan dengan bantuan plugin WordPress SEO atau All-in-one SEO Pack.
Membedakan judul halaman dengan judul artikel kadang bisa membantu SEO karena kita bisa mengoptimasi judul halaman dengan keyword tertentu tanpa mengubah judul artikel agar tetap enak dibaca.
Artikel lain: Cara Memasang Iklan Google Adsense di Blogspot Kalian
2. Meta Description
Meta description yaitu beberapa kata atau kalimat yang muncul di bawah judul halaman di hasil pencarian Google. Dengan plugin SEO yang saya sebutkan di atas tadi, kita bisa mengubah meta description untuk setiap artikel sehingga kita bisa menargetkan keyword yang kita inginkan.
Selain untuk kepentingan SEO, menulis meta description yang baik juga bisa membantu orang yang melakukan search di mesin pencari. Dengan menuliskan meta description, user Google akan dapat membaca poin penting halaman website kita di mesin pencari.
3. URL
Pastikan keyword yang kita targetkan juga muncul di URL dan tidak ada kesalahan penulisan. Bagi pengguna WordPress, format dari URL bisa diatur melalui menu Settings > Permalink. Selain itu URL juga bisa diubah secara manual setiap kali kita mengedit artikel. Untukkepentingan SEO, URL yang lebih singkat lebih baik.
4. Optimasi Konten
Tiga faktor di atas masing-masing penting untuk menunjang SEO, tapi yang paling penting adalah kontennya. Ada dua jenis kesalahan utama dari optimasi konten. Yang pertama adalah kurang dioptimasi, yang kedua justru optimasi berlebihan.
Untuk kesalahan pertama, kurang optimasi, biasanya ada beberapa penyebab. Misalnya, artikel terlalu pendek sehingga tidak dianggap penting oleh #Google. Artikel yang bagus biasanya punya 500 kata, minimal. Selain itu, artikel kita bisa jadi tidak mengandung keyword yang ditarget.
Kesalahan kedua, terlalubanyakoptimasi, sering kali dilakukan oleh blogger Indonesia. Yang paling sering adalah kebanyakan menggunakan keyword yang ditarget. Saking banyaknya, sampai-sampai artikel tersebut tidak enak lagi untuk dibaca karena kalimat-kalimatnya dipaksakan. Ditambah lagi dengan ‘hiasan’ seperti bold, italic, dan understrike.
Kalau kita melihat kebelakang di tahun 2009-2010, optimasi berlebihan seperti ini mungkin masih bisa berdampak positif. Tapi mengingat algoritma Google yang semakin canggih, optimasi berlebihan justru akan menurunkan kualitas website.
Seperti yang saya tulis di website saya, artikel yang baik ditulis oleh manusia untuk manusia, bukan search engine. Selain untuk SEO, menulis artikel yang baik dan benar juga tentunya memberikan dampak positif untuk pembaca blog.
5. Gambar dan Media Lainnya
Banyak perdebatan mengenai gambar, apakah berpengaruh untuk SEO atau tidak. Yang jelas, gambar dan media lain seperti video cukup penting untuk blog supaya tidak monoton.
Seperti halnya artikel, gambar juga bisa dioptimasi berlebihan. Misalnya dengan menggunakan keyword sebagai judul gambar + alternative tag. Supaya aman, berikan judul sesuai dengan gambarnya dan gunakan alternative tag untuk menjelaskan gambar secara singkat.
6. Link Internal
Link internal bisa membantu struktur website supaya lebih SEO-friendly. Yang dimaksud dengan link internal yaitu tautan-tautan antara masing-masing artikel yang relevan di dalam satu website. Misalnya di artikel A kita membahas sedikit mengenai artikel B. Berikan link dari artikel A menuju artikel B, hal seperti ini bisa berdampak positif untuk SEO.
Hindari melakukan link internal apabila artikelnya tidak relevan sama sekali, lakukan secara natural. Jangan pula memasang link menuju halaman yang sama. Selain percuma, juga bisa mengganggu pembaca. Fitur ‘categories’ dan ‘tags’ pada platform WordPress juga sebaiknya dimanfaatkan untuk membangun struktur blog yang solid.
7. Waktu Loading Website
Google cinta dengan website yang waktu loadingnya singkat. Mereka sendiri pernah menyatakan bahwa hasil pencarian juga memprioritaskan website yang cepat. Ada beberapa faktor yang menentukan lamanya waktu loading.
A. Ukuran halaman: Dipengaruhi oleh desain, script, gambar, dan media lain. Kurangi penggunaan gambar dan script seperti Java Script apalagi Flash untuk mempercepat loading website. Pemilihan template blog juga sebaiknya yang ringan.
B. Layanan hosting: Untuk yang blog yang hostingnya di Web 2.0 seperti Blogspot, WordPress.com, Tumblr, atau yang sejenisnya, ini tidak jadi masalah. Tapi bagi yang menggunakan layanan hosting mandiri, sebaiknya gunakan hosting yang berkualitas.
Itulah 7 hal yang selalu saya periksa setiap kali menerbitkan artikel baru di blog saya. Sudahkah artikel Anda dioptimasi untuk SEO on-page?
0 Response to "SEO"
Post a Comment